Jumat, 27 Maret 2009

TUNA RUNGU


Makanan Berlemak Ganggu Pendengaran

oleh: khofidlotur rofiah

mahasiswa PLB Surabaya angk 2007

GANGGUAN pendengaran bisa disebabkan banyak factor. Salah satu penyebab yang jarang disinggung, adalah makanan berlemak. Menurut ahli THT di Jakarta, dr. Darma Malem, Sp.T.H.T. , makanan berlemak tinggi bisa menimbulkan keluhan di bagian ssitem pendengaran.

Menurutnya, makanan-makanan berlemak tinggi secara tak langsung bisa mengganggu pendengaran. Jenis makanan tersebut akan memicu hipertensi.

Selain itu, hentakan musik terlalu keras juga menimbulkan gangguan pendengaran. Demikian pula jika terjadi infeksi pada telinga, misalnya gendang telinga bocor, jika tidak segera diobati, akibatnya akan mengganggu daya dengar.


Gangguan daya dengar telinga bukan hanya disebabkan infeksi, atau suara-suara bising. Namun bisa disebabkan suatu penyakit seperti diabet, hipertensi, serta efek samping obat-obatan.


Tetapi, obat-obatan ini tergantung jenis penyakitnya, yakni penyakit yang harus diobati dengan tingkat konsumsi obat yang cukup besar untuk menyembuhkannya dan punya efek samping terhadap pendengarannya.


Dari kasus-kasus gangguan telinga yang sering ditangani adalah penyakit telinga yang disebabkan infeksi. Mungkin sejak kecil kebanyakan telinga-telinga pasien sudah bocor (congek).


Karena itu, jangan suka korek-korek telinga. Bersihkan pelan-pelan dengan cara memutar, jangan disodok-sodok. Kalau telinga berair, periksa ke dokter. Usai diobati dan menjadi kering sebaiknya juga kontrol.


Jika masih ada gangguan, atau tingkat ketuliannya sedang atau berat, mungkin disarankan memakai alat bantu dengar sesuai derajat pendengarannya. Namun, jika masih terus berair, satu-satu jalan harus operasi. Operasi ini bukan untuk membantu pendengarannya tetapi agar infeksinya tidak semakin meluas.


Hindari Bulu Ayam

Sementara menurut dr. Sumiati, Sp. T.H.T., ada kebiasan buruk mereka membersihkan telinga dengan bulu ayam, batang korek api bahkan dengan lidi.


“Sebenarnya kami sebagai dokter THT tidak menganjurkan membersihkan telinga dengan cottonbat, apalagi dengan bulu ayam, batang korek api bahkan lidi.


Itu kebiasaan jelek masyarakat dan banyak sekali pasien yang datang karena kapas dari cotton bat ketinggalan di dalam telinga, pentolan korek api yang mengandung racun dan bulu ayam yang kotor masih ada di telinga.


Itu menyebabkan infeksi,” jelas dokter yang bertugas di Singaraja, Buelelng, ini.Selain benda-benda tersebut masuknya hewan ke dalam telinga juga kerap terjadi. Hewan seperti semut dan kecoak paling sering masuk ke dalam liang telinga.


Untuk mengeluarkan benda asing seperti kapas, pentolan korek dianjurkan untuk langsung membawa ke spesialis THT atau dokter umum yang memiliki peralatan lengkap seperti head lamp maupun yang lainnya. “Kalau peralatan tak memadai takutnya dikorek sembarangan dan menyebabkan teliga luka.


Jangan mencoba mengeluarkan sendiri karena sangat berbahaya dan harus dibawa ke dokter,” tegas dr. Sumiati. Untuk binatang seperti semut dan kecoa bisa ditangani dengan minyak kelapa dan air kalau di rumah tak ada obat tetes telinga.


“Itu hanya untuk membunuh binatang yang ada di dalam agar dia tak bergerak. Karena kalau bergerak sangat sakit. Setelah itu segera bawa ke dokter untuk mengeluarkan binatang yang ada di dalam,” tambah Dokter Sumiati.


Minyak dan air bagi Dokter Sumiati tak membahayakan gendang telinga asalkan pasien tak pernah mengalami telinga bernanah. “Selama gendang telinga masih utuh, tak membahayakan. Tapi kalau telinga sudah pernah bernanah, cukup memakai obat tetes telinga untuk membunuh binatang yang masuk,” jelasnya.


Saat kemasukan binatang seperti kecoak, dalam keadaan berbaring, teteskan minyak ke dalam liang telinga dan diamkan selama 10 menit hingga binatang benar-benar mati dan segera bawa ke dokter.


Namum untuk mengeluarkan benda asing, pentol korek api maupun lidi disarankan jangan dikorek-korek sendiri. “Itu berbahaya sekali. Banyak pasien yang datang telinganya sudah berdarah karena sebelumnya berusaha dikeluarkan sendiri. Luka atau lecet dalam telinga mudah kemasukan kuman dan menyebabkan bengkak,” tegasnya.


Untuk menghindari benda asing yang ketinggalan di telinga, menurut dr. Sumiati, sebaiknya membersihkan telinga cukup dilakukan sehabis mandi dengan menggunakan handuk. Telinga yang dibersihkan pun hanya bagian luarnya saja.


“Karena kita tak tahu sejauh mana letak gendang telinga kita. Karena keasyikan mengorek telinga tak terasa sampai melukai bagian telinga bagian dalam,” tambah dr. Sumiati.


Selain mengkritik kebiasaan masyarakat, Dokter Sumiati juga mengkritik kebiasaan anak muda mendengarkan musik melalui ipod dengan menggunakan alat bantu pendengaran yang dipasang di telinga.


KAlau itu sering dilakukan, lama-lama itu bisa menyebabkan kurang pendengaran dan akan sulit menerima suara halus. Kemajuan teknologi juga menjadi salah satu penyebabnya. Anak-anak band yang terbiasa dengan suara keras juga rawan terkena gangguan pendengaran,” pungkas dr. Sumiati. —isw,put




Deteksi Melalui OAE Test


BANYAK masyarakat belum menyadari pentingnya pemeriksaan gangguan pendengaran dilakukan sejak dini. Anak dengan gangguan pendengaran memberi tantangan nyata bagi orangtua, praktisi pendidikan, dunia klinis, dunia audiologi serta dunia pendidikan pada umumnya. Hal ini dikatakan Narno Supangat, Kepala Cabang PT ABDI Denpasar.


“Banyak instrumen yang harus dipahami mulai dari pemeriksaan klinis, pemenuhan alat bantu dengar, proses habilitasi dan penyediaan pendidikan bagi anak-anak mereka.


Instrumen ini sering menjadi masalah sehingga penanganan anak-anak dengan gangguan pendengaran menjadi lambat,” ujarnya.

Bagi praktisi pendidikan tantangan nyata adalah membantu situasi sulit yang dihadapi orangtua dengan memberikan pendampingan pada anak dengan gangguan pendengaran.


Bagi dunia klinis tantangan nyata memberikan layanan dan informasi yang cepat akurat terhadap kondisi pendengaran dan gangguan yang menyertai. Untuk mendeteksi gangguan pendengaran beberapa tes yang dapat dilakukan yakni Oto Acustic Emision (OAE) Test adalah tes yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk deteksi dini.


Auditory Brainstem Response (ABR) Test adalah tes yang dilakukan untuk anak-anak yang belum bisa diajak kerja sama. Visual Reinforcement Audiometry adalah tes dengan pola tingkah laku. Tympanometri Test adalah tes untuk mengetahui telinga tengah.


Audimetri Test adalah tes yang menggunakan nada murni. Speech Test adalah tes yang dilakukan untuk mendapatkan kepastian kata-kata yang dapat dimengerti pasien.


“Tesnya singkat, tidak sakit dan akurat. Metode keilmuan untuk mengukur gangguan pendengaran menggunkaan desibel (dB). Hasil uji pendengaran tercatat dalam audiogram,” paparnya.

Audigram berbentuk sebuah form yang berisi secara otomatis dengan mencatat level daya dengar dalam berbagai frekwensi misalnya suara rendah atau tinggi.


Menurutnya hal ini memungkinkan dokter ahli telinga maupun audiologis memahami tingkat dan jenis gangguan pendengaran agar dapat menyarakan pilihan pengobatan yang tepat.


Tes rutin juga mengawasi tingkat pendengaran dari waktu ke waktu.

Kini tersedia banyak pilihan alat bantu dengar. Beberapa tahun belakangan ini teknologi alat bantu dengar berkembang pesat seperti teknologi digital yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus setiap orang.


“Produk yang tersedia alat bantu dengar model pocket analog, alat bantu dengar model belakang telinga (BTE), alat bantu dengar model dalam telinga (ITE), alat bantu dengar model kanal telinga (CIC), peralatan FM system untuk penyelenggaran sekolah,“ ujarnya. —ast

Dalam dunia kedokteran Audiologi termasuk dalam bagian THT atau Telinga, Hidung dan Tenggorokan. Audiologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari segala hal tentang indera pendengaran; tentang cara mengukur kepekaan, sebab-sebab yang menimbulkan gangguan dan cara pengatasi gangguan itu. Gangguan pendengaran konon termasuk gejala yang masih banyak muncul dan diderita oleh rakyat Indonesia secara umum, yang masih bisa disebut sebagai penyakit rakyat. Siapapun bisa terkena gangguan tersebut tanpa pandang bulu.

Penyebab internal timbulnya gangguan pendengaran


Gangguan pendengaran bisa disebabkan oleh berbagai hal. Sebab internal dan sebab eksternal. Yang disebut sebab internal misalnya, gangguan pendengaran yang disebabkan oleh genetika, yang dalam bahasa populernya dikenal dengan sebab keturunan. Gejala kelainan ini biasanya sudah ada sejak baru lahir atau sejak masa bayinya. Bisa terjadi ayah dan ibu si bayi pendengarannya normal, namun secara genetika mereka punya bibit ketulian, sehingga bayinya menderita gangguan pendengaran berat.


Penyebab eksternal gangguan pendengaran


Sedang sebab eksternal bisa diakibatkan oleh keadaan-keadaan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Misalnya orang yang bekerja di pabrik-pabrik atau pusat industri yang ribut dan bising. Atau para kawula muda yang sering mendengarkan musik keras di diskotek. Gangguan itu antara lain bisa berbentuk telinga selalu berdengung yang disebut Tynitus. Yang lain lagi akibat terkena virus. Kalau sang ibu ketika mengandung bayinya, ia terkana virus Rubella, suhu badannya tinggi dan muncul bintik-bintik merah. Ketika bayinya lahir, kemungkinan besar mengalami gangguan pendengaran berat. Karena virus Rubella mengeluarkan racun yang bisa merusak syaraf-syaraf sensor indera pendengaran sang bayi.


Bagaimana mengukur keadaan pendengaran


Audiometer


Pengukuran keadaan pendengaran bisa dilakukan dari umur tujuh tahun keatas, dengan pemeriksaan Audiometri. Dengan menggunakan semacam headphone diberikan bunyi-bunyian dengan berbagai frekuensi berbeda, dari yang rendah sampai ke tingggi, dan intensitas atau kekerasan berbeda pula, dan dihitung dalam satuan desibel. Dan kapan bunyi pertama didengar, dicatat dalam bentuk Audiogram.


Audiogram


Orang yang pendengarannya normal audiogram-nya terletak antara 0 sampai 20 desibel. Lebih dari 30 desibel berarti sudah ada gangguan, dengan rentangan sampai 100 desibel. Audiogram dari 30 sampai 40 desibel termasuk gangguan ringan. Dari 40 sampai 60 desibel disebut sedang, sedang antara 60 sampai 90 desibel sudah berat. Sebagai gambaran, bunyi mesin bor jalanan sama dengan 100 desibel. Mesin pesawat terbang 120 desibel. Sedang ruangan yang tenang kira-kira sekitar 30 sampai 40 desibel.


Gangguan pendengaran pada balita


Selain melakukan penanganan terhadap penderita dewasa dan lansia, hal yang sangat penting adalah pemantauan dan penanganan gangguan pendengaran di kalangan balita. Menurut konstatasi WHO atau Organisasi Kesehatan Sedunia satu dari seribu bayi yang lahir normal, atau lahir tepat pada waktunya, menderita gangguan pendengaran. Bagi Indonesia yang berpenduduk sekitar 200 juta jiwa, dengan kenaikan jumlah penduduk dua persen setahun, maka jumlah itu akan cukup besar dan menuntut perhatian.


Pentingnya penemuan dini gangguan pada balita


Gangguan pendengaran yang dialami para balita harus diupayakan dan ditemukan sedini mungkin. Kalau bisa ketika umurnya masih di bawah tiga tahun dan kalau mungkin bahkan sebelum berumur satu tahun. Karena gangguan pendengaran yang berat pada bayi sangat mempengaruhi kemampuan berbicara dan perkembangan kecerdasan bayi tersebut di kemudian hari. Yang harus dipantau adalah keadaan pendengaran bayi yang belum bisa apa-apa, yaitu bayi prematur. Bayi prematur atau bayi yang lahir terlalu awal, sering terkena gangguan pendengaran. Juga bayi yang lahirnya sulit, sehingga sering mengalami kekurangan oksigen di tubuhnya, mudah terkena gangguan pendengaran.

11.04.2008

Teknologi Lumisonic Bantu Anak Penderita Tuna Rungu


Anak-anak yang mengalami kekurangan dalam pendengaran atau tuna rungu telah mendalami testing software yang membuat mereka dalam melihat representasi visual dari gelombang suara. Software gelombang suara tersebut dinamakan Lumisonic, sebuah software yang mampu mentranslasikan gelombang suara ke dalam lingkaran radiasi pada suatu display. Lumisonic dapat membuat representasi suara secara real time dan didesain untuk memperoleh respon dengan cepat dari dalam otak manusia


Menurut Dr. Mick Grierson, dari Goldsmiths, University of London, yang mengembangkan sistem Lumisonic, bahwa jika membuat suara dan merendahkan pitch control, maka lingkaran akan berkontraksi. Pitch control dapat diubah menggunakan keyboard dan kemudian melihat apa yang akan terjadi, tambahnya. Lumisonic dapat merespon noise yang dihasilkan dari computer atau dari microphone.


Lumisonic tidak hanya mentranslasikan gelombang suara, namun juga dapat memudahkan user untuk merekam dan mengedit suara. Project Lumisonic ini juga dikembangkan dalam London Philharmonic Orchestra, dimana musisi melakukan performance dengan anak-anak tuna rungu dari Whitefields School di East London. Anak-anak tuna rungu tersebut memainkan instrument untuk memperlihatkan aksi mereka berdasarkan lingkaran gelombang suara yang tertampil di monitor.


“Semua itu memberikan mereka sebuah jalan untuk berinteraksi dengan suara dan musik, tentunya dengan musisi yang memiliki skill tinggi. Lumisonic juga membuat mereka dapat bekerja dengan musik yang sebelumnya mungkin sangat mustahil bagi mereka.”, kata Dr. Grierson.


Ketika anak-anak tuna rungu dari Frank Barnes school, North London dites dengan Lumisonic, mereka sangat antusias, kemudian melakukan aktivitas menyanyi dan bertepuk tangan dalam beberapa menit. Menurut Dr. Grierson, Lumisonic diharapkan dapat membantu penderita tuna rungu lebih banyak lagi.

Kamis, 31 Juli 2008

Congenital hearing loss Bawaan kehilangan pendengaran


Congenital hearing loss implies that the hearing loss is present at birth . Bawaan kehilangan pendengaran menunjukkan bahwa terdapat kehilangan pendengaran saat lahir. It can include hereditary hearing loss or hearing loss due to other factors present either in utero (prenatal) or at the time of birth. Ini dapat termasuk turun temurun kehilangan pendengaran atau hilangnya pendengaran karena faktor-faktor lain hadir baik dalam utero (sebelum melahirkan) atau pada saat lahir.


Genetic factors Faktor genetik

Genetic factors are thought to cause more than 50% of all incidents of congenital hearing loss in children. Faktor genetik pemikiran yang menyebabkan lebih dari 50% dari seluruh insiden kehilangan pendengaran bawaan pada anak-anak. Genetic hearing loss may be autosomal dominant , autosomal recessive , or X-linked (related to the sex chromosome ).Genetic factors are believed to cause about 50 percent of cases of congenital hearing loss. Genetika mungkin kehilangan pendengaran autosomal dominan, autosomal terdesak, atau X-linked (berhubungan dengan seks kromosom). Genetic faktor yang diyakini menyebabkan sekitar 50 persen dari kasus-kasus kehilangan pendengaran bawaan.


Autosomal dominant hearing loss Autosomal dominan kehilangan pendengaran


In autosomal dominant hearing loss, one parent who carries the dominant gene for hearing loss and typically has a hearing loss passes it on to the child. Autosomal dominan dalam kehilangan pendengaran, satu orang tua yang membawa gene dominan untuk kehilangan pendengaran dan biasanya memiliki kehilangan pendengaran lolos ke pada anak. In this case there is at least a 50% probability that the child will also have a hearing loss. Dalam hal ini setidaknya terdapat 50% kemungkinan bahwa anak juga akan memiliki kehilangan pendengaran. The probability is higher if both parents have the dominant gene (and typically both have a hearing loss) or if both grandparents on one side of the family have hearing loss due to genetic causes. Probabilitas yang lebih tinggi jika kedua orang tua yang dominan gene (dan biasanya keduanya memiliki kehilangan pendengaran) atau kakek / nenek jika keduanya di satu pihak keluarga telah kehilangan pendengaran karena penyebab genetik. Because at least one parent usually has a hearing loss, there is prior expectation that the child may have a hearing loss. Karena setidaknya satu orang tua biasanya memiliki kehilangan pendengaran, sebelum ada harapan bahwa anak dapat memiliki kehilangan pendengaran.


Autosomal recessive hearing loss Autosomal terdesak kehilangan pendengaran


In autosomal recessive hearing loss, both parents who typically have normal hearing, carry a recessive gene . Dalam autosomal terdesak kehilangan pendengaran, kedua orang tua yang biasanya memiliki pendengaran normal, membawa terdesak gene. In this case the probability of the child having a hearing loss is 25%. Dalam hal ini kemungkinan anak yang kehilangan pendengaran adalah 25%. Because both parents usually have normal hearing, and because no other family members have hearing loss, there is no prior expectation that the child may have a hearing loss. Karena kedua orang tua biasanya memiliki pendengaran normal, dan karena tidak ada anggota keluarga yang lain telah kehilangan pendengaran, tidak ada sebelum harapan bahwa anak dapat memiliki kehilangan pendengaran.


X-linked hearing loss X-link kehilangan pendengaran


In X-linked hearing loss, the mother carries the recessive trait for hearing loss on the sex chromosome. Dalam X-linked kehilangan pendengaran, ibu membawa sifat terdesak untuk kehilangan pendengaran pada seks kromosom. She can pass on the trait to males and female children, but usually only male children are affected. Dia dapat lulus pada sifat ke anak laki-laki dan perempuan, tetapi biasanya hanya anak laki-laki yang terpengaruh.


There are some genetic syndromes, in which hearing loss is one of the known characteristics. Ada beberapa syndromes genetik, di mana kehilangan pendengaran merupakan salah satu karakteristik dikenal. Some examples are Down syndrome (abnormality on a gene), Usher syndrome (autosomal recessive), Treacher Collins syndrome (autosomal dominant), Crouzon syndrome (autosomal dominant), and Alport syndrome (X-linked). Beberapa contoh adalah Down syndrome (keabnormalan pada gene), Usher syndrome (autosomal terdesak), Treacher Collins syndrome (autosomal dominan), Crouzon sindrom (autosomal dominan), dan sindrom Alport (X-linked).


Other causes of congenital hearing loss Penyebab lainnya bawaan kehilangan pendengaran


Other causes of congenital hearing loss that are not hereditary in nature include prenatal infections, illnesses, toxins consumed by the mother during pregnancy or other conditions occurring at the time of birth or shortly thereafter. Lain-lain penyebab kehilangan pendengaran bawaan yang tidak turun temurun sebelum melahirkan di alam termasuk infeksi, penyakit, toxins dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan atau lainnya kondisi terjadi pada saat lahir atau segera sesudahnya. These conditions typically cause sensorineural hearing loss ranging from mild to profound in degree. Kondisi ini biasanya menyebabkan kehilangan pendengaran sensorineural mulai dari ringan ke mendalam dalam derajat. Examples include: Contohnya termasuk:


* Intrauterine infections including rubella (German measles), cytomegalovirus, and herpes simplex virus Intrauterine termasuk infeksi rubella (campak Jerman), cytomegalovirus, dan herpes simplex virus

* Complications associated with the Rh factor in the blood Komplikasi yang terkait dengan faktor RH di dalam darah

* Prematurity Belum waktunya

* Lack of oxygen (anoxia) Kekurangan oksigen (anoxia)

* Hyperbilirubinemia Hyperbilirubinemia

* Maternal alcohol/drug use Ibu alkohol / obat-obatan



Treatment Perawatan


A child with a congenital hearing loss should begin receiving treatment before 6 months of age. Seorang anak dengan bawaan kehilangan pendengaran harus mulai menerima perawatan sebelum usia 6 bulan. Studies suggest that children treated this early are usually able to develop communication skills (using spoken or sign language) that are as good as those of hearing peers. Studi menunjukkan bahwa anak-anak dirawat awal ini biasanya mampu mengembangkan kemampuan komunikasi (lisan atau menggunakan bahasa isyarat) yang baik sebagai orang-orang yang mendengar peer.


In the United States of America, because of a Federal law (the Individuals with Disabilities Education Act ), children with a hearing loss between birth and 3 years of age have the right to receive interdisciplinary assessment and early intervention services at little or no cost. Di Amerika Serikat, karena adanya undang-undang Federal (the Individu Penyandang Cacat Undang-Undang Pendidikan), dengan anak-anak yang kehilangan pendengaran antara kelahiran dan 3 tahun memiliki hak untuk menerima antar penilaian dan intervensi awal layanan di sedikit atau tanpa biaya. After age 3, early intervention and special education programs are provided through the public school system. Setelah umur 3, intervensi awal dan program pendidikan khusus disediakan melalui sistem sekolah umum.


There are a number of treatment options available, and parents will need to decide which are most appropriate for their child. Terdapat beberapa pilihan perawatan yang tersedia, dan orang tua perlu untuk menentukan yang paling sesuai untuk anak-anak mereka. They will need to consider the child’s age, developmental level and personality, the severity of the hearing loss, as well as their own preferences. Mereka perlu mempertimbangkan anak usia, tingkat perkembangan dan kepribadian, yang kekejaman yang kehilangan pendengaran, serta pilihan mereka sendiri. Ideally a team of experts including the child’s primary care provider, an otolaryngologist , a speech-language pathologist, audiologist and an educator will work closely with the parents to create an Individualized Family Service Plan. Idealnya tim ahli termasuk anak utama perawatan selular, yang otolaryngologist, pidato bahasa patolog, audiologist dan pendidik akan bekerja sama dengan orang tua untuk membuat Rencana Layanan Keluarga individual. Treatment plans can be changed as the child gets older. Rencana perawatan dapat diubah sebagai anak mendapat tua.


Children as young as 4 weeks of age can benefit from a hearing aid . Sebagai anak-anak muda seperti usia 4 bulan dapat manfaat dari alat bantu. These devices amplify sound, making it possible for many children to hear spoken words and develop language. Perangkat ini memperkuat suara, sehingga memungkinkan banyak anak-anak untuk mendengar kata-kata yang diucapkan dan mengembangkan bahasa. However, some children with severe to profound hearing loss may not be able to hear enough sound, even with a hearing aid, to make speech audible. Namun, beberapa anak-anak dengan berat untuk mendengar kerugian besar mungkin tidak dapat mendengar suara yang cukup, bahkan dengan alat bantu, untuk membuat pidato didengar. A behind-the-ear hearing aid is often recommended for young children because it is safer and more easily fitted and adjusted as the child grows as compared to one that fits within the ear. A di belakang telinga-the-alat bantu yang sering direkomendasikan untuk anak-anak karena lebih aman dan lebih mudah dipasang dan disesuaikan sebagai anak tumbuh dibandingkan dengan yang cocok di telinga.


Parents also will need to decide how their family and child are going to communicate. Orang tua juga perlu memutuskan bagaimana anak dan keluarga mereka akan berkomunikasi. If the child is going to communicate orally (speech), s/he may need assistance learning listening skills and lip reading skills to help her/him understand what others are saying. Jika anak tersebut akan berkomunikasi secara lisan (bicara), s / ia mungkin memerlukan bantuan belajar keterampilan mendengarkan dan membaca bibir keterampilan untuk membantu dia / dia memahami apa yang dikatakan orang lain. Many children with hearing loss also need speech or language therapy. Banyak anak-anak juga harus kehilangan pendengaran pidato bahasa atau terapi.


A child also can learn to communicate using a form of sign language. Seorang anak juga dapat belajar untuk berkomunikasi menggunakan sebuah bentuk bahasa isyarat. In the United States of America, the type preferred by most deaf adults is American Sign Language (ASL), which has rules and grammar that is distinct from English. Di Amerika Serikat, jenis yang paling disukai oleh orang dewasa adalah pekak American Sign Language (ASL), yang memiliki peraturan dan tata bahasa yang berbeda dari bahasa Inggris. There are also several variations of sign language that can be used along with spoken English which are standard in English-speaking countries outside the United States. Ada juga beberapa variasi bahasa isyarat yang dapat digunakan bersama dengan bahasa Inggris yang diucapkan standar berbahasa Inggris di negara-negara di luar Amerika Serikat.


Surgery may be recommended if a child has a permanent conductive hearing loss caused by malformations of the outer or middle ear, or by repeated ear infections. Operasi mungkin dianjurkan jika seorang anak tetap memiliki kehilangan pendengaran konduktif disebabkan oleh malformations dari luar atau tengah telinga, atau infeksi telinga berulang-ulang. Although fluid in the middle ear usually results in only temporary hearing loss , chronic ear infection can cause a child to fall behind in language skills. Walaupun cairan di telinga bagian dalam hasil biasanya hanya sementara kehilangan pendengaran, kronis infeksi telinga dapat menyebabkan anak ke tertinggal dalam kemampuan bahasa. In some cases, a doctor may suggest inserting a tube through the eardrum to allow the middle ear to drain. Dalam beberapa kasus, seorang dokter menyarankan Mei memasukkan sebuah tabung melalui gendang pendengar untuk membolehkan emigrasi ke telinga. This procedure generally does not require an overnight hospital stay. Prosedur ini umumnya tidak memerlukan tinggal rumah sakit semalam.


Surgery also may be an option for some children with severe to profound sensorineural hearing loss . Operasi juga mungkin salah satu pilihan bagi anak-anak dengan berat mendalam untuk kehilangan pendengaran sensorineural. A device called a cochlear implant can be surgically inserted in the inner ear of children as young as 12 months of age to stimulate hearing. Perangkat yang disebut cochlear mengenten surgically dapat dimasukkan ke dalam labirin sebagai anak-anak muda seperti usia 12 bulan untuk merangsang pendengaran. The surgery requires a hospital stay of one to several days. Operasi yang memerlukan tinggal satu rumah sakit untuk beberapa hari. With additional language and speech therapy, children with cochlear implants may learn to understand speech and speak reasonably well, but the amount of improvement is variable. Dengan tambahan bahasa dan terapi bicara, anak-anak dengan cochlear implants Mei belajar untuk berbicara dan memahami pembicaraan cukup baik, namun jumlah perbaikan adalah variabel.


Once a child is diagnosed, the immediate and anticipated reaction of the parents and immediate family is one of the denial. Setelah anak didiagnosis, yang segera diantisipasi dan reaksi dari orang tua dan keluarga adalah salah satu penolakan. Doctors or the audiologists need to counsel the family, help them cope with the situation and encourage them to look forward to solutions to overcome the problem. Dokter atau audiologists perlu pengacara keluarga, membantu mereka mengatasi situasi dan mendorong mereka untuk berharap dapat solusi untuk mengatasi masalah. Often when the family is told about the excellent options available for a hearing impaired child, the chances of acceptance are much better. Sering bila keluarga itu dikatakan baik tentang pilihan yang tersedia untuk mendengar diburukkan anak, kemungkinan penerimaan yang lebih baik. Once the family accepts the handicap, half the battle is over and rehabilitation can begin. Setelah keluarga menerima cacat, setengah peperangan berakhir dan rehabilitasi dapat dimulai.


The type of intervention required depends on several factors. Jenis intervensi yang diperlukan tergantung pada beberapa faktor. Chief among these is the degree of impairment. Kepala di antara ini adalah sudut perusakan. When a child has a fair degree of residual hearing, the correct intervention would be fitting "optimised" hearing aids. Apabila seorang anak mempunyai kesempatan yang sama tingkat sisa pendengaran, intervensi yang benar akan sesuai "dioptimalkan" alat bantu. "Optimisation" means fitting the child with a hearing aid appropriate to its degree of deafness. "Optimisation" berarti anak tersebut sesuai dengan alat bantu yang sesuai dengan keadaan tuli derajat.


Today a variety of good quality hearing aids are available - analog or digital body worn (for small children) or ear level for older children. Today berbagai kualitas alat bantu yang tersedia - analog atau digital tubuh yang dipakai (untuk anak-anak kecil) atau telinga untuk tingkat anak-anak. When fitting a hearing aid, a competent audiologist has to assess the child's residual hearing, look at the hearing aid's performance and fit the child with an appropriate instrument. Bila fitting alat bantu dengar, yang telah audiologist kompeten untuk menilai anak sisa pendengaran, melihat alat bantu kinerja dan sesuai dengan anak yang sesuai dengan instrumen. Equally important is the ear mould, which has to be custom made to suit the shape of the child's ear. Sama pentingnya adalah telinga cetakan, yang harus dilakukan untuk kustom sesuai dengan bentuk anak telinga.


If a child has profound or even total deafness, it has very little or virtually no residual hearing. Jika seorang anak telah mendalam atau bahkan total keadaan tuli, sudah sangat sedikit atau hampir tidak ada sisa pendengaran. In such a case hearing aids do not make scientific sense. Dalam kasus alat bantu tidak membuat rasa ilmiah. Such a child needs a different kind of treatment called Cochlear Implants which are a sets of electrodes implanted surgically into the inner ear. Seperti anak kebutuhan yang berbeda jenis perawatan yang disebut Cochlear implants adalah set electrodes berpancangan surgically ke dalam labirin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blh ikutan nimbrung koq